Friday, October 8, 2010

Banyak Dikritik, Fauzi Bowo Bela Diri


Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO Interaktif, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo merasa fokusnya terhadap kebanjiran dan kemacetan di Ibu Kota disangsikan berbagai pihak. Fauzi membela diri dengan kembali mengatakan bahwa pembangunan Kanal Banjir Timur tidak akan selesai jika ia tidak fokus.
Namun, mengenai kemacetan Fauzi tetap mengakui bahwa itu masalah sulit.
“Tapi, saya tegaskan tidak ada ceritanya karena kemacetan saya tidak mampu lalu saya serahkan kewenangannya ke pemerintah pusat,” tutur Fauzi, Jumat (8/10).
Menurut Fauzi,  mengatasi kemacetan di Jakarta memang di luar kewenangan pemerintah provinsi seperti kewenangan fiskal.  Dia menjelaskan 17 kebijakan mengatasi kemacetan yang telah disusunnya sebagian besar kewenangan induknya ada di Pemprov DKI dan kewenangan penunjangnya ada di pemerintah pusat. 
“Mengurusi Jakarta itu bukan seperti bikin kerak telor, tidak bisa instan.  Kewenangan penunjangnya tidak ada di kami, bagaimana kami bisa kerjakan,” ujar Fauzi.
Pada sisa dua tahun pemerintahannya, Fauzi mengklaim tetap berfokus melayani masyarakat  terutama masalah banjir dan kemacetan. Terhadap kemacetan, dia memastikan beroperasinya Mass Rapid Transit pada 2016 karena kewenangannya ada di Pemprov DKI dan  PT MRT. 
“Hambatannya terletak pada pembebasan tanah," ucapnya.
Fauzi berharap Undang-Undang Pertanahan yang baru tahun ini tentang pembebasan tanah untuk kepentingan infrastruktur umum  bisa banyak membantu. Selain itu, ditopang dengan pembangunan Jalan Lingkar Luar W-2 dari Kembangan, Jakarta Barat ke Ulu Jami, Jakarta Selatan.

No comments:

Post a Comment