Thursday, October 7, 2010

Gökhan Bacık : Kita Sekarang Hidup Di Zaman Keemasan Yahudi


Eramuslim (Jumat, 08/10/2010 06:56 WIB)
Gökhan Bacık, profesor hubungan internasional di Universitas Fatih, Turki, mengatakan banyak hal tentang situasi dan peta di Timur Tengah. "Tidak ada kepemimpinan di Timur Tengah yang berani menangani Palestina namun pada saat yang sama tetap berkuasa." ujarnya. Berikutnya petikan wawancaranya dengan Globaliamagazine.

Quote:
Apakah Anda pikir Hamas didukung oleh Iran?
Ini adalah pendekatan stereotip untuk mengatakan bahwa Hamas didukung oleh Hezbullah, Hezbullah didukung oleh Suriah dan Suriah didukung oleh Iran. Hal ini tidak benar. Iran dan Hamas tidak memiliki kemitraan ideologis.
Quote:
Mengapa Presiden AS Barack Obama diam saja terhadap perbuatan Israel?
Jauh lebih baik bagi Obama untuk diam daripada berbicara tentang apa yang terjadi di Gaza. Seorang presiden Amerika tidak akan berbicara terhadap Israel. Tapi diam sebagaimana sebuah simbolis dalam sambutannya. Diamnya Obama setidaknya menunjukkan keraguan untuk berbicara.
Quote:
Tetapi dunia mengharapkan sesuatu darinya…
Orang-orang di seluruh dunia mengharapkan sesuatu yang berbeda dari dia. Benar atau salah, orang-orang melihat, nama, kepribadian, latar belakang, dan retorika Obama dan mengharapkan pendekatan yang berbeda. Jika dia mengatakan, "Israel memiliki hak untuk membela diri," maka balon kampanye semua janji-janjinya akan meledak. Dia mungkin menjadi Bush yang lain. Di sisi lain, Kabinet pilihan Obama sangat pro-Israel.

Namun, harapan dari kepemimpinan di negara-negara seperti Indonesia, Irak dan Mesir telah menghasilkan beberapa tekanan publik global terhadap Obama dan itulah sebabnya dia diam. Selain itu, seorang presiden Amerika tidak bisa meyakinkan para pemimpin Israel dengan berbicara di televisi. Namun dengan menggunakan alat bantu operasional, ia dapat memberikan pesan kepada elit Israel, ia dapat menekankan peran organisasi internasional.
Quote:
Anda berbicara tentang “Israel yang meyakinkah.” Apa maksudnya?
Ada periode sejarah dimana pernah dikenal sebagai “Masa Keemasan Islam.” Sekarang kita hidup di zaman “Masa Keemasan Yahudi.” Israel memperoleh kekuatan ini dengan kerja keras. Einstein tidak menerima Hadiah Nobel karena pilih kasih. Di banyak disiplin ilmu, di media, politik dan keuangan, orang-orang Yahudi memiliki kekuatan yang cukup. Dan orang-orang yang memiliki kekuatan ini dapat merumuskan kebenaran. Jika suatu negara memiliki kekuasaan untuk menghentikan Amerika Serikat, untuk membatasi PBB dan memengaruhi Uni Eropa, kita perlu memahami bagaimana hal ini terjadi. Jika Anda akan menghadapi Israel, Anda harus memiliki kekuatan intelektual dan material yang kompatibel untuk melakukannya.
Quote:
Apakah tidak ada pemerintah Timur Tengah yang bisa memediasi antara Israel dan Palestina?
Sebagian besar rezim Timur Tengah memiliki masalah legitimasi. Mereka tidak bisa habis-habisan mempolitisasi masalah Palestina di Yordania, di Suriah atau di Kuwait.
Quote:
Mengapa? Apa yang akan terjadi jika mereka menerima lebih banyak pengungsi Palestina?
Rezim mereka akan berubah. Para pengungsi Palestina akan dididik, dipolitisir orang. Pemerintah mereka tidak memiliki alat demokratis untuk mengatasinya. Tidak ada kepemimpinan di Timur Tengah yang bisa menangani masalah Palestina dengan berani dan, pada saat yang sama, tetap berkuasa.
Quote:
Mengapa negara-negara seperti Yordania dan Libanon tidak memberikan kewarganegaraan kepada pengungsi Palestina yang tinggal di sana?
Sejarah dan situasinya sangat rumit saat ini. Tapi, berbicara tentang Yordania, negeri ini selama puluhan tahun percaya bahwa Palestina adalah bagian dari Yordania. Tepi Barat pernah menjadi provinsi administratif Yordania. Lebanon, juga selalu semacam tempat berteduh bagi warga Palestina. Tetapi penduduk Palestina, diposisikan telah menjadi semacam ancaman bagi rezim-rezim Arab saat ini.
Quote:
Apa lagi yang bisa Anda katakan tentang Hamas di Gaza?
Kita biasanya hanya berbicara tentang masalah Gaza dan Hamas ketika ada serangan Israel besar-besaran. Itu sangat disayangkan karena tidak ada alasan etis atau analisis yang bisa ditemukan ketika pasukan Israel menyerang sebuah sekolah di bawah perlindungan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan anak-anak mati, misalnya. Ketika ada api, kita akan mencoba untuk menyelamatkan nyawa. Jadi ada kendala etis dan psikologis di mana terdapat perjuangan manusia di Gaza, dan sulit untuk bersikap kritis terhadap Hamas, dan pertanyaan: apa yang sebenarnya terjadi di sana.
Quote:
Memang, apa yang sebenarnya terjadi di sana?
Ada beberapa pertanyaan: Siapa PLO (Organisasi Pembebasan Palestina) itu? Apakah ada korupsi? Siapa Hamas? Apakah kebijakan Hamas menembakkan roket ke Israel itu sudah benar? Itulah yang perlu kita diskusikan. Bencana manusia menghalangi kita dari berbicara tentang isu-isu tersebut. Kekerasan Israel menghambat kemampuan kita untuk berpikir rasional.
(sa/globaliamagazine)
Quote:
Sumber :
http://www.eramuslim.com/berita/binc...san-yahudi.htm

No comments:

Post a Comment