Wednesday, October 6, 2010

Pendakwah Asal Nigeria Sebut Yahudi Mahluk Paling Rendah di Muka Bumi


Seorang da'i Islam yang berasal dari Nigeria dalam pernyataannya yang merujuk kepada orang Yahudi, menyebut Yahudi sebagai makhluk paling rendah di muka bumi yang "hanya memahami bahasa pembunuhan".
Dirinya akan berbicara di sebuah konferensi London pada hari Rabu ini (6/10) yang diselenggarakan oleh sebuah kelompok anti Israel.
Pendakwah yang bernama, Syaikh Ibrahim Zakzaky, adalah kepala Gerakan Islam di Nigeria dan akan menjadi tamu dari Komisi Hak Asasi Islam (IHRC) di London dalam acara Al-Quds Day, sebuah demonstrasi tahunan dalam mendukung gerakan perlawanan terhadap Israel.
IHRC mengatakan bahwa acara satu hari bertajuk "Spirit of Islamist Activism" yang diadakan di Islamic Center Inggris di barat laut London, dan akan membahas "tantangan besar bagi revitalisasi iman dan prakteknya di dunia modern dengan menghadirkan ulama terkenal secara internasional dan akademisi.
Sebelumnya, dalam ceramah selama Operasi Cast tahun lalu, website IMN melaporkan bahwa Syaikh Zakzaky mengatakan bahwa "hari ini adalah hari untuk mengekspresikan solidaritas kami dengan Palestina yang terbunuh di Gaza oleh orang-orang Yahudi yang terbuang."
Israel menurutnya, tidak hanya menginginkan menghancurkan Gaza tetapi seluruh wilayah, seperti Yordania, Suriah, Mesir dan hal itu tidak akan berakhir meski mereka telah selesai dengan Gaza dan yang akan menjadi agen akhirnya adalah Mubarak dari Mesir, jika mereka berhasil. "
Zakzaky, telah menjalani hukuman penjara selama beberapa kali oleh rezim-rezim Nigeria, ia juga menuduh Israel menggunakan senjata kimia di Gaza yang menyebabkan korban mengalami leukemia. Ia juga mengecam negerinya sendiri karena menjalin dan menjaga hubungan dengan Israel, yang ia sebut sebagai "anak-anak monyet dan babi."
Di antara mereka yang dijadwalkan untuk berbicara di konferensi ini adalah Ahmet Faruk Unsal, perwakilan dari lembaga Kemanusiaan IHH Turki, dan Sayyid Saeed Reza Ameli dari Universitas Teheran.
Departemen Dalam Negeri Inggris mengatakan kepada The Jerusalem Post minggu ini bahwa pemerintah akan mengambil sikap lebih keras daripada yang sebelumnya berkaitan dengan pengkhotbah 'ekstremis' memasuki Inggris.(fq/jp)

No comments:

Post a Comment