Friday, October 8, 2010

Sulitnya Mengurus Nikah 10-10-2010

sxc.hu

TEMPO Interaktif, Bandung - Reni Susanti, 27 tahun, tengah berdebar menanti hari yang paling ditunggu dalam hidupnya, yakni Ahad, 10 Oktober 2010. Hari itu dia akan menikah dengan belahan jiwanya. Segala persiapan sudah ia lakukan sejak dulu. Maklum, Reni memilih hari yang dicari banyak orang untuk melangsungkan pernikahannya, yaitu tanggal 10 bulan 10 tahun 2010 atau 10-10-10.

Angka hari pernikahan itu memang banyak dicari pasangan yang hendak melangsungkan pernikahan mereka. Selain unik, tanggal itu akan mudah diingat. Selain itu, tanggal tersebut diyakini penuh berkah. Tapi perjalanan untuk melaksanakan resepsi pada tanggal itu bukanlah perkara mudah.

Reni mengisahkan, ia sempat kesulitan mencari tempat resepsi pada tanggal itu. Semua gedung pernikahan di Bandung sudah penuh dipesan orang. "Bahkan teman saya harus rela mengundur waktu pernikahannya satu minggu setelah tanggal 10 karena masalah teknis soal gedung sampai KUA (kantor urusan agama)," katanya.

Reni tak sampai mengundurkan hari pernikahannya. Dia kemudian memilih menggelar resepsi di rumah. Tapi masalah baru muncul: ternyata pada waktu yang sama di kompleks perumahannya di ujung timur Kota Bandung, ada empat orang yang menggelar resepsi pernikahan!

"Akhirnya semua berembuk dengan RW setempat, untuk membagi aparat keamanan Hansip, agar nanti tamu tidak salah alamat," kata warga Cibiru ini. Beruntung, untuk urusan penghulu, Reni tak perlu pusing seperti pasangan lain. Dia mengaku sudah mendaftar ke kantor urusan agama setempat sejak tiga bulan silam.

Kesulitan lain yang ditemui Reni adalah meroketnya harga barang kebutuhan pernikahan, seperti bunga dan pernak-pernik dekorasi. "Bahkan untuk kursi dan tenda sangat sulit untuk mencari dan memesannya," ujarnya.

Ramainya orang menikah pada hari Ahad nanti diakui Agus Tatang, staf KUA Kecamatan Cibeunying Kaler. Pada bulan Oktober tahun ini, yang bertepatan dengan bulan Syawal dalam kalender Islam, angka pernikahan memang meningkat. Nah, puncaknya terjadi pada Ahad lusa, yang bertepatan dengan tanggal 10-10-2010. Jumlah pasangan yang akan menikah mencapai 25 pasangan. "Di Kecamatan Cibeunying hanya ada empat penghulu, mungkin pada tanggal 10 mendatang pengantin harus lebih bersabar menunggu penghulu." ujarnya kepada Tempo.

Ia menegaskan, fenomena meningkatnya pernikahan dengan tanggal dan tahun yang sama juga terjadi tahun tahun sebelumnya. Mungkin karena masyarakat menganggap tanggal dan tahun yang sama mudah diingat serta tanggal tersebut bisa membawa berkah. "Biasanya juga pendaftaran pengantin baru meningkat saat Idul fitri dan menjelang Idul Adha."

Meski demikian, di Cirebon, tanggal unik itu tak diminati banyak pasangan di sana. Berdasarkan pantauan di KUA Kota Cirebon, tercatat hanya ada tujuh pasangan yang mencatatkan diri untuk menikah pada 10-10-2010. "Sedangkan yang menikah tepat pukul 10 hanya ada dua pasangan," kata M. Solehudin, salah satu penghulu di KUA tersebut.

No comments:

Post a Comment