Tuesday, October 5, 2010

Reaktor Nuklir Korut Diaktifkan Lagi

KOREA Utara mengaktifkan kembali fasilitas-fasilitas di reaktor nuklir Yongbyon, sumber plutonium untuk bahan bakar senjata di masa lalu.
"Korea Utara (Korut) sedang mengaktipkan kembali fasilitas-fasilitas nuklir dan terus mempertahankan kegiatan di Yongbyon," kata seorang juru bicara mengutip pernyataan Menteri Pertahanan Kim Tae-Yong di parlemen, Senin (4/10). "Ada kegiatan di konstruksi baru dan penggalian dalam skala besar."
Kementerian luar negeri mengatakan Korea Selatan (Korsel) mengamati dengan seksama kegiatan itu.
"Ada bebera kegiatan yang sedang berlangsung tapi kami tidak memperoleh informasi tentang kegiatan itu," kata juru bicara Kim Young-Sun. "Pemerintah sedang mengamati dengan cermat kegiatan-kegiatan di lokasi itu dan melakukan tukar informasi dengan negara-negara lain," kata surat kabar Dong -A Ilbo menyangkut dua gedung empat persegi panjang yang sedang dibangun dekat lokasi sebuah menara pendigin yang dibongkar tahun 2008.
Satu institut riset swasta pekan lalu melaporkan bahwa bangunan baru itu sedang dikerjakan di Yongbyon.
Institut untuk Sains dan Keamanan Internasional (ISIS) mengatakan jejak-jejak mesin berat di sepanjang konstruksi itu atau peralatan penggalian dapat dilihat dalam foto-foto satelit.
ISIS mengatakan agaknya itu adalah dua gedung kecil yang sedang dibangun dekat bekas menara itu yang Korut ledakkan Juni 2008 di depan media asing untuk menegaskan komitmennya bagi perlucutan senjata nuklir.
Institut itu mengatakan tujuan dari pekerjaan itu tidak jelas tetapi sedang dipantau.
Cadangan plutononium Korut sekarang diperkirakan cukup untuk membuat enam sampai delapan bom.
Wakil Menlu Korut Pak Ki-Yon mengemukakan kepada PBB pekan lalu negaranya harus memperkuat pertahanan nuklirnya untuk menghadapi apa yang ia sebut ancaman-ancaman dari Amerika Serikat.
Korut menutup Yongbyon Juli 2007 berdasarkan perjanjian "bantuan untuk perlucutan senjata" yang disetujui enam negara. Setelah musim panas negara itu menghancurkan menara itu.
Tetapi perundingan enam negera macet Desember 2008 tentang cara-cara untuk memverifikasi denuklirisasi Korut. Pada April 2009 Pyongyang meninggalkan perundingan itu dan mengatakan pihaknya telah memulai kembali pemrosesan kembali bahan bakar untuk membuat plutonium.
Pada Mei 2009, negara itu melakuan uji coba senjata atom keduanya.
Korut mengisyaratkan keinginannya untuk kembali ke forum enam negara yang dipimpin sekutu utamanya China. tetapi mengatakan pihaknya ingin melakukan perudingan terpisah dengan Amerika Serikat tentang penandatanganan satu perjanjian perdamaian permanen mengenai semenanjung itu.
Korsel dan Amerika Serikat, yang menuduh Korut melakukan serangan torpedo terhadap sebuah kapal perang Seoul yang menewaskan 46 awaknya Maret lalu, menanggapi dengan marah tuduhan tersebut. Jepang dan Rusia juga adalah anggota forum itu. (Ant/apr)

No comments:

Post a Comment